Ini masih lanjuntan dari postingan saya sebelumnya, kali ni saya mau menulis mengenai Lemma zorn
Lemma Zorn: Jika adalah suatu poset dan setiap rantai didalamnya mempunyai batas atas maka memepunyai elemen maksimal
Lemma Zorn berkata bagaimana suatu poset mempunyai elemen maksimal, menurut lemma zorn suatu poset akan mempunyai elemen maksimal jika setiap rantai didalamnya mempunyai batas atas. Lemma Zorn dan aksoma Pilihan adalah ekuivalen, itu artinya lemma zorn diperoleh dengan cara menurunkan aksioma pilihan begitu juga sebaliknya aksioma pilihan diperoleh dengan menurunkan lemma Zorn. Disini saya tidak akan menunjukan kedua hal tersebut ekuivalan, kenapa? Karna saya sendiri masih belum paham tentang ke-ekuivalansi-an kedua hal tersebut
Lemma Zorn adalah Lemma yang sangat penting dan berguna bagi Matematika karena banyak sekali Teorema yang bisak kita buktikan melalui Lemma Zorn contohnya Teorema Hahn-Banach, teorema Krein-Milman didalan Analisis fungsi, Teorema Tychonoff didalam topologi, Jika anda seorang matematikawan, lemma Zorn adalah alat yang sangat powerfull untuk memebuktikan suatu teorema
Pembuktiaan keberadaan Tuhan
Nah yang menarik dari lemma zorn, kita bisa membuktikan keberadaan Tuhan dengan menngunakan Lemma ini. Pertama-tama kita definisikan relasi terurut sebab-akaibat jika penyebab dari , atau dengan kata lain adalah akibat dari kemudian kita asumsikan 2 hal berikut:
- Alam semesta ini bisa dianggap sebagai alam semestanya himpunan karna semua objek empiris, semua objek sains termuat di alam semesta
- Semua rantai kejadian di alam semesta mempunyai penyebab umum
Jika kita sependapat dengan 2 hal tersebut maka menurut lemma zorn, alam semesta ini mempunyai elemen maksimal. Jika kita anggap elemen maksimal dari alam semeta sebagai maka menurut definisi dari elemen maksimal tidak ada satupun di alam semesta dimana , itu artinya bukan lah akibat dari semua hal di alam semesta ini, Kita semua percaya di alam semesta ini berlaku hukum sebab-akibat tetapi menurut lemma zorn ada suatu yang diluar dari hukum sebab akibat. pertanyaannya adalah apakah itu? bisakah kita artikan sebagai tuhan? Answer yourself
Pingback: Lemma Zorn dan Pembuktian Keberadaan Tuhan, Sebuah Catatan Kritis – Corat Coret Luthfir Rahman
orang orang bodoh pd berkomentar lebih baik dipenggal daripada menysatkan umat
ribut melulu ..hei ..hei… otak elu semua pada cetek dah jgn pada sok pintaar lah takut salah salah berkomentar karena otak elo masih pada cetek bkn napa takut lo smwa menjadi murtad dengan perkataan lo
10 abad setelah kelahiran Rasulullah SAW, Galileo Galilea (1564-1642 M), mengatakan: Mathematics is the language in which God wrote the universe
sumber: http://astijo.student.umm.ac.id/2010/02/25/